Olaaa olaaa~
Karena hari ini bersemangat, aku pengen nulis diary di blog ini. Sudah beberapa bulan ini aku cuma nulis private diary di aplikasi smartphone.
Perlu diingat kali ini aku cuma asal nulis tanpa mengindahkan EYD apalagi PUEBI, karena aku super ngantuk dan mungkin gak sempet ngoreksi ulang tulisan ini, ya benar, membuat Ivan Lanin ketar-ketir adalah hobiku.
Nghoke, langsung saja kita mulai perjalanan absurd ini. Malam sebelum ujian sengaja tidur cepet (pukul 8) agar bisa bangun sepagi mungkin, ternyata malah kebangun jam 11 malem dan gak bisa tidur sampe jam berangkat. Harapan pertamaku untuk tidur normal pupus sudah.
Akhirnya aku pesan grabcar pukul setengah 6 pagi, dengan harapan di perjalanan menuju lokasi ujian aku sempat membuka ebook untuk belajar, tapi ternyata sang driver malah ngajak ngobrol tentang anaknya bahkan sampai ke topik tawuran pelajar. Bahaha, harapan keduaku yaitu nyuri-nyuri waktu belajar hilang juga. (T_T)
Pukul setengah 7 aku sudah lokasi ujian, sendirian, padahal waktu ujiannya jam 8, yes kataku, masih sisa satu setengah jam untuk belajar, lagian kondisinya juga super sepi jadi bisa fokus. Tapi apakah dengan begitu lantas aku bisa belajar? OoOoo tidak semudah itu sobatzzz.
Baru ngobok-ngobok tas tiba-tiba segerombolan mahasiswi ukhti-ukhti kawaii datang. Lalu mereka duduk di kursi panjang di sebelahku...
Tentu saja aku terhenti bukan karena terpana oleh kecantikan mereka, tapi aku memang tipe yang gak bisa belajar fokus kalau denger orang ngobrol. Otak langsung berasa diputer pake blender pop ice.
Aku pun yang tadinya sudah bersiap mengeluarkan tablet dan membuka Bahan Ajar Digital menjadi mengurungkan niat. Akhirnya aku hanya scroll scroll meme di beranda medsos bak orang gubluk padahal sebentar lagi akan menghadapi final boss.
Tak lama setelah itu, bertambah lagi sumber keramaian. Kali ini seorang ibu-ibu datang dengan mobil bersama suaminya. Tiba-tiba belio duduk di sampingku sambil merapihkan isi tas. Lalu dia bertanya rumahku di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa (ya engga lah boss, lu kata yolanda).
Setelah basa basi tersebut dia memulai percakapan yang bikin panik...
"Mas, sudah bawa surat pernyataan kayak mereka?" sambil menunjuk ukhti-ukhti kawaii...
"Eeeh? Emang wajib bawa ya? Semalem saya cek website gak ada loh," jawabku masih setengah heran.
Baru ngobok-ngobok tas tiba-tiba segerombolan mahasiswi ukhti-ukhti kawaii datang. Lalu mereka duduk di kursi panjang di sebelahku...
Tentu saja aku terhenti bukan karena terpana oleh kecantikan mereka, tapi aku memang tipe yang gak bisa belajar fokus kalau denger orang ngobrol. Otak langsung berasa diputer pake blender pop ice.
Aku pun yang tadinya sudah bersiap mengeluarkan tablet dan membuka Bahan Ajar Digital menjadi mengurungkan niat. Akhirnya aku hanya scroll scroll meme di beranda medsos bak orang gubluk padahal sebentar lagi akan menghadapi final boss.
Tak lama setelah itu, bertambah lagi sumber keramaian. Kali ini seorang ibu-ibu datang dengan mobil bersama suaminya. Tiba-tiba belio duduk di sampingku sambil merapihkan isi tas. Lalu dia bertanya rumahku di mana, dengan siapa, semalam berbuat apa (ya engga lah boss, lu kata yolanda).
Setelah basa basi tersebut dia memulai percakapan yang bikin panik...
"Mas, sudah bawa surat pernyataan kayak mereka?" sambil menunjuk ukhti-ukhti kawaii...
"Eeeh? Emang wajib bawa ya? Semalem saya cek website gak ada loh," jawabku masih setengah heran.
"Iya mas, kemarin saya juga cek gak ada, tadi pas ngecek tiba-tiba peraturannya berubah suruh print surat pernyataan... Saya juga belum ngeprint"
Aku pun mengecek sendiri ke web supaya yakin.....
"LAAH IYAAK, POINNYA NAMBAH... DUH MANA SEPAGI INI DAN HARI SABTU BELUM ADA TUKANG FOTOCOPY BUKA... AAAAAAAAAAAAAAA"
Sambil kaget aku pun membatin "meh, panitia macam apa ini ganti-ganti peraturan di minggu tenang?"
Melihat si ibu mulai panik saya mencoba menenangkan bahwasanya biasanya panitia juga membawa serep surat-surat pernyataan sepele seperti itu. Dan ternyata benar saja panitia memang menyiapkan cadangan, LOL. Masalah pertama kelar.
Pukul setengah 8 kami sudah dipersilahkan memasuki lab komputer untuk ujian. AC nya duiingin banget lur berasa di lokasi ice skating di mall mall mewah itu looh... Bahkan aku hampir saja keceplosan menyanyikan soundtrack Frozen di sini...
Aku pun mengecek sendiri ke web supaya yakin.....
"LAAH IYAAK, POINNYA NAMBAH... DUH MANA SEPAGI INI DAN HARI SABTU BELUM ADA TUKANG FOTOCOPY BUKA... AAAAAAAAAAAAAAA"
Sambil kaget aku pun membatin "meh, panitia macam apa ini ganti-ganti peraturan di minggu tenang?"
Melihat si ibu mulai panik saya mencoba menenangkan bahwasanya biasanya panitia juga membawa serep surat-surat pernyataan sepele seperti itu. Dan ternyata benar saja panitia memang menyiapkan cadangan, LOL. Masalah pertama kelar.
Pukul setengah 8 kami sudah dipersilahkan memasuki lab komputer untuk ujian. AC nya duiingin banget lur berasa di lokasi ice skating di mall mall mewah itu looh... Bahkan aku hampir saja keceplosan menyanyikan soundtrack Frozen di sini...
UJIAN TAP (Tugas Akhir Program)
Aku mengambil duduk paling depan, makanya aku bisa mengambil gambar seperti di atas. Yap, jika ada kondisi tempat duduk dibebaskan aku terbiasa duduk di paling depan, karena aku pribadi kurang suka dipunggungi orang lain, ehe.
Oke setelah aku menempati kursi, ternyata ibu di ruang lobby tadi meminta duduk di sampingku karena ia merasa sepernasipan dengan ketidaksiapan, awikwok.
Akhirnya kita berkenalan satu sama lain tanpa bertanya nama. Rupanya beliau adalah seorang guru biologi di sebuah sekolah menengah. "Wah sepertinya ini waktu yang tepat untuk bertanya tentangpelajaran alat reproduksi pengalaman selama mengajar," batinku.
Akhirnya kita berkenalan satu sama lain tanpa bertanya nama. Rupanya beliau adalah seorang guru biologi di sebuah sekolah menengah. "Wah sepertinya ini waktu yang tepat untuk bertanya tentang
Dia terus saja mengatakan hal-hal yang membuat dia minder sebelum ujian essay, seperti merasa tulisannya jelek, kurang belajar banyak... Aku pun yang lebih muda harus menenangkan seorang guru, bahaha. Gak kebayang lucunya....
Tiba saatnya dia bertanya,
"Masnya udah berkeluarga?"
"Eeeeh belum Bu, saya masih duapuluh tiiit tahun"
"Lhoo e masih muda"
** YA BENAR, SAYA MASIH MUDA, KARENA DARI AWAL BERTEMU KITA SELALU MEMAKAI MASKER... ANDAI SAJA BISA MEMBUKA MASKER PASTI IA KAGET MUKA KU MACAM BAYI 6 BULAN.
"Hehe iya nih, ibunya sendiri dah berkeluarga?" Tanyaku balik.
"Iya, anak saya udah SMP"
"Uwooh" timpalku yang gak kaget tapi tetap terpukau, wkwk.
Tiba saatnya dia bertanya,
"Masnya udah berkeluarga?"
"Eeeeh belum Bu, saya masih duapuluh tiiit tahun"
"Lhoo e masih muda"
** YA BENAR, SAYA MASIH MUDA, KARENA DARI AWAL BERTEMU KITA SELALU MEMAKAI MASKER... ANDAI SAJA BISA MEMBUKA MASKER PASTI IA KAGET MUKA KU MACAM BAYI 6 BULAN.
"Hehe iya nih, ibunya sendiri dah berkeluarga?" Tanyaku balik.
"Iya, anak saya udah SMP"
"Uwooh" timpalku yang gak kaget tapi tetap terpukau, wkwk.
Sudah pukul 08.00 WIB tetapi ujian tidak kunjung dimulai, hal ini karena server ujian di pusat sedang down. Hadeeeh.
Akhirnya aku scroll medsos kembali dan melihat anomali di dunia maya.
Akhirnya semua normal kembali dan sistem bisa digunakan untuk ujian TAP pukul 9 kurang dikit...
Aku memulai ujian dengan membaca soal dan baru membaca wacana di atasnya yang berlembar-lembar. Lalu aku mencoret-coret konsep di lembar jawaban paling belakang... Setelah sejam hanya coret-coret gajebeut barulah aku menulis dengan puplen sesuai poin-poin konsep yang telah aku rancang di halaman belakang.
Oke aku bisa sih ngerjain walau tulisannya seperti ceker ayam, ibu di sebelahku mengerjakan ujian dengan tidak tenang karena kedinginan... AC sudah dikecilin tenaganya tapi tetap saja ia mengoleskan minyak kayu putih setiap 10 menit sekali. Akhirnya AC nya dimatiin, LOL.
Akhirnya semua hal memusingkan selesai juga. Aku salah satu murid yang mengerjakan ujian cukup lama dan mepet batas waktu (3 jam).
Aku bertaruh waktu karena film diputar pukul 12.45 sedangkan aku harus pulang telat karena gangguan server tadi. Tapi alhamdulillah aku bisa datang ke lobby teaterJKT48 bioskop 10 menit pas sebelum studio 1 dibuka.
Itu pun sudah didahuli pipis dan *nyelipin akua botol sisa ujian di antara buku-buku, xixi*. Namun alhamdulillah ternyata tidak ada pemeriksaan tas, "Waw, bengbeng, sosis, dan airku aman."
Aku cukup beruntung saat di loket masih kebagian tiket nonton, karena kursi yang hijau sisa 3 spot... 2 paling depan dan berpasangan dan 1 lagi nyelip paling POJOK dan BELAKANG!! Tebak aku pilih yang mana??
Yak benar sekali, tentu saja aku pilih pojok belakang, meski aku datang sendirian setidaknya aku bisa merenungi kesedihan (Apasi gak nyambung!).
"Ini beneran gapapa Mas di C 17 paling belakang?" Tanya mbak-mbak XXI.
"Iyah gapapah Mbak, yang penting layarnya keliatan," jawabku legowo.
Akhirnya aku scroll medsos kembali dan melihat anomali di dunia maya.
Akhirnya semua normal kembali dan sistem bisa digunakan untuk ujian TAP pukul 9 kurang dikit...
Aku memulai ujian dengan membaca soal dan baru membaca wacana di atasnya yang berlembar-lembar. Lalu aku mencoret-coret konsep di lembar jawaban paling belakang... Setelah sejam hanya coret-coret gajebeut barulah aku menulis dengan puplen sesuai poin-poin konsep yang telah aku rancang di halaman belakang.
Oke aku bisa sih ngerjain walau tulisannya seperti ceker ayam, ibu di sebelahku mengerjakan ujian dengan tidak tenang karena kedinginan... AC sudah dikecilin tenaganya tapi tetap saja ia mengoleskan minyak kayu putih setiap 10 menit sekali. Akhirnya AC nya dimatiin, LOL.
Akhirnya semua hal memusingkan selesai juga. Aku salah satu murid yang mengerjakan ujian cukup lama dan mepet batas waktu (3 jam).
Nonton Spidermen ye kan!!!
Setelah selesai aku langsung pesan grab bike, saat melihat ke arah jam tangan sepertinya aku ada ide refreshing, yaitu nonton Spider-Man: No Way Home. Sesuai arah pulang maka aku mampir Chadstone XXI Cikarang. Tiketnya cukup murah hanya 25rb jika aku cek di m-Tix.Aku bertaruh waktu karena film diputar pukul 12.45 sedangkan aku harus pulang telat karena gangguan server tadi. Tapi alhamdulillah aku bisa datang ke lobby teater
Itu pun sudah didahuli pipis dan *nyelipin akua botol sisa ujian di antara buku-buku, xixi*. Namun alhamdulillah ternyata tidak ada pemeriksaan tas, "Waw, bengbeng, sosis, dan airku aman."
Aku cukup beruntung saat di loket masih kebagian tiket nonton, karena kursi yang hijau sisa 3 spot... 2 paling depan dan berpasangan dan 1 lagi nyelip paling POJOK dan BELAKANG!! Tebak aku pilih yang mana??
Yak benar sekali, tentu saja aku pilih pojok belakang, meski aku datang sendirian setidaknya aku bisa merenungi kesedihan (Apasi gak nyambung!).
"Ini beneran gapapa Mas di C 17 paling belakang?" Tanya mbak-mbak XXI.
"Iyah gapapah Mbak, yang penting layarnya keliatan," jawabku legowo.
Di bioskop aku seperti orang norak karena ini adalah kunjungan bioskop pertama setelah 2 tahun tidak pergi ke emol atau teater. Saat di dalam lobby aku kek "Omaigat omaigatt, ternyaa di luar sana masih ada oraaang.. Aahhh, lihat banyak orang pacaran, ternyata dunia sangat berwarna yaaa.. Wow lihat ada kakak-kakak minum pake sedotaaan.."
Aku bagai orang purba yang melihat peradaban, memang se-freak itu rupanya. Melihat kehidupan yang lama tidak ku lihat dengan mata kepala langsung.
Aku bagai orang purba yang melihat peradaban, memang se-freak itu rupanya. Melihat kehidupan yang lama tidak ku lihat dengan mata kepala langsung.
Kenang-kenangan tiket bioskop pertama setelah pandemi covid-19 mulai menjinak. Huhu, terharu banget banget banget. Oh iya, tanpa sengaja ternyata tasku juga matching dengan tema Spider-Man loh, yoiii yakannn..
Lihat kan aku gak boong? Aku beneran duduk paling pojok dan sendirian, udah gitu sebelahnya kosong karena social distancing. Sudah macam tuyul penghuni bioskop saja dan dikelilingi orang pacaran di Sabtu siang, syiiit men.
Untuk filem Spider-Man: No Way Home ini cukup keren... Si tokoh utama bisa mengeluarkan semacam jaring gitu bagaikan laba-laba, cuma laba-laba yang ini fasih bahasa Inggris. Lalu plot filmnya juga cukup menarik, humornya juga dapat, gak kalah lucu sama sule, tapi tentu saja Peter Parker tidak akan teriak Prikitiew saat bergelantungan di atas gedung... Hmm apalagi yaa, aku ga jago review film kayaknya, intinya nontons sendiri aja dech yesss...
Perjalanan sudah berakhir, mari jalan-jalan satu kilo sambil memfoto gedung-gedung dan pembangunan di daerah Cikarang. Setelah sampai SPBU dan duduk-duduk sebentar, akhirnya aku memesan grab untuk pulang sampai ke depan rumah. Yeay, beginilah kisah hari Sabtuku yang mantap jiwa.
Oh ya, karena lupa bawa hand sanitazer aku gak minum dari subuh sampai pulang ke rumah lagi (jam 5-an). Setelah sholat maghrib pun aku langsung tidur sampai jam 11 malem. Jadi terakhir makan ya sebelum subuh tadi dan baru makan pas sudah ganti hari, wkwk, gendheng..
Udah itu aja, ga ada kata-kata bijak dan pentup. Karena sejatinya ini hanya diary yang dipublikasikan, heuuu... Terima kasih sudah membaca.
Tunggu kisahku selanjutnya okeh...
- Hansip
Lihat kan aku gak boong? Aku beneran duduk paling pojok dan sendirian, udah gitu sebelahnya kosong karena social distancing. Sudah macam tuyul penghuni bioskop saja dan dikelilingi orang pacaran di Sabtu siang, syiiit men.
Untuk filem Spider-Man: No Way Home ini cukup keren... Si tokoh utama bisa mengeluarkan semacam jaring gitu bagaikan laba-laba, cuma laba-laba yang ini fasih bahasa Inggris. Lalu plot filmnya juga cukup menarik, humornya juga dapat, gak kalah lucu sama sule, tapi tentu saja Peter Parker tidak akan teriak Prikitiew saat bergelantungan di atas gedung... Hmm apalagi yaa, aku ga jago review film kayaknya, intinya nontons sendiri aja dech yesss...
Perjalanan sudah berakhir, mari jalan-jalan satu kilo sambil memfoto gedung-gedung dan pembangunan di daerah Cikarang. Setelah sampai SPBU dan duduk-duduk sebentar, akhirnya aku memesan grab untuk pulang sampai ke depan rumah. Yeay, beginilah kisah hari Sabtuku yang mantap jiwa.
Oh ya, karena lupa bawa hand sanitazer aku gak minum dari subuh sampai pulang ke rumah lagi (jam 5-an). Setelah sholat maghrib pun aku langsung tidur sampai jam 11 malem. Jadi terakhir makan ya sebelum subuh tadi dan baru makan pas sudah ganti hari, wkwk, gendheng..
Udah itu aja, ga ada kata-kata bijak dan pentup. Karena sejatinya ini hanya diary yang dipublikasikan, heuuu... Terima kasih sudah membaca.
Tunggu kisahku selanjutnya okeh...
- Hansip
1 Komentar
Sangat menarik.. Kenapa ya ceritanya bang Hanif selalu penuh permainan kata yg unik dan kerasa klasik. Bukan permainan kata yang biasa ditemui di artikel artikel generasi sekarang
BalasHapus